Catatan Keseharianku untuk Mencapai Cita-citaku :)

Kamis, 09 Desember 2010

[Fan Fiction] Story of My Love Life ^^ Part 2

Part 2~~

Baru Post lagi gara-gara tugas ^^ mianhe ya heheh

Happy Reading all ^^


author : Annisa Nur Fadhila a.k.a saya sendiri

Cast : Kim Yoon Ah,

Kim Ryeowook,

Kim Min Hwa,

SHINee members,

dan beberapa cast yang masih rahasia hehehe ^^.

-----------------------------Still Ryeowook POV--------------------------

“Appa, umma, dongsaeng-dongsaengku..boleh aku ngomong sebentar?” tanyaku tergagap

“silahkan wookie~a kenapa mau ngomong harus izin dulu?” jawab appa tersenyum

“hmmm....aku aku mau minta persetujuan kalian kalau aku akan menjadi penyanyi bersama Super Junior.”

“Super Junior? Penyanyi yang baru debut beberapa hari yang lalu itu?” tanya adikku

“mworago? Tidak! Pokoknya tidak boleh! Kamu harus konsentrasi ke kuliah kamu!” sergah appa.

“tapi appa, itu cita-citaku dari kecil!”

“sekali tidak, tetap tidak!”

“tapi appa......”

“Oppa, jadi bener kalo yang aku lihat debut bareng Super Junior bulan kemarin itu oppa?” tanya Yoonah sambil menundukkan kepala.

“..............................” hening! Aku tak tau harus menjawab apa, karna jawabannya sudah jelas.

-----------------------------------------------------Yoon Ah POV--------------------------------------------------------

“Oppa, jadi bener kalo yang aku lihat debut bareng Super Junior bulan kemarin itu oppa?” tanyaku.

Hening. Nggak ada suara sama sekali setelah aku bicara tadi. Apa aku salah ngomong? Aku hanya bertanya! batinku

“Oppa...”panggilku lagi meminta jawaban dan wookie oppa menganggukkan kepalanya.

“Jadi oppa udah.....” Minhwa unnie angkat bicara.

“ne. Aku sudah di kontrak dengan SM Entertainment.” Jawab oppa akhirnya.

“Hentikan kontrak itu sekarang juga atau kau bukan anakku lagi!” Kata Appa marah. Umma tidak dapat menahan amarah appa.

BRAKK appa memukul meja dan pergi dari meja makan yang diikuti umma.

“Appa...umma....” teriak wookie oppa

“Oppa...kenapa oppa nggak minta izin dulu sih?” teriak unnieku

“Walaupun aku senang aku memiliki oppa seorang idola tapi aku nggak suka cara oppa!” lanjut unnieku sambil berlalu.

“Oppa......” ucapku lirih

“Oppa, minta maaflah ke mereka semua. Mereka semua sayang oppa, tapi kenapa oppa ngecewain mereka?” lanjutku lirih.

“Mianhe...aku memang salah namun, kamu kan tau saeng itu cita-citaku dari kecil. Aku mengikuti audisi karna dipaksa teman-temanku di kampus. Mereka menganggap aku berbakat makannya mereka memaksaku mengikuti audisi itu.”

“.....................”

“mianhe yoonah~a...jongmal mianhe....”kata oppa yang mulai meneteskan air matanya.

“jangan menangis oppa...gwaenchana.....aku yakin appa, umma, minhwa unnie masih shock dengan keputusan oppa..aku yakin mereka akan segera memaafkanmu.”

“gomawo saeng...kamu emang adikku yang paling pengertian.” Ucapnya sambil mencium keningku.

“ne. Cheonmaneyo oppa. Jangan terlalu dipikirkan ya oppa....segeralah minta maaf pada mereka. Aku akan membantu membujuk mereka. Oppa hwaiting!”

“gomawo saeng...jongmal gomawo...aku pasti minta maaf secepatnya!”

Aku cuma menjawab dengan tersenyum. Sejujurnya aku belum bisa nerima semuanya dan aku masih shock sama keputusan oppa. Tapi itu cita-citanya dari kecil, jadi aku cuma bisa mendukungnya. Kalo bukan aku siapa lagi? Apalagi keadaanya lagi kaya gini! Batinku

---------------------------------------------------------Ryeowook POV-------------------------------------------------

Syukurlah adikku yoonah sudah mengerti. Aku harus secepetnya minta maaf dengan cara yang diajarkan eeteuk hyung! Tapi jadi inget ditelpon tadi! Aish~~ bisa ya aku punya hyung kaya dia! gerutuku

----FLASHBACK----

Aku ingin menceritakan ini semua sama Leeteuk hyung. Siapa tau dia bisa ngasih saran yang bagus. Dengan segera aku mengambil handphoneku dan menelpon hyungku ini.

“yeoboseo?” kata orang disebrang membuka pembicaraan

“yeoboseo? Hyung! Aku sudah meminta persetujuan mereka.”

“wah bagus! Bagaimana dengan mereka? Pasti mereka menerimanyakan? ”

Ah~ dia bertanya antusias sekali sih...

“ani....mereka malah marah sama aku hyung! Kecuali adikku yang paling kecil. Appa marah besar, umma dan adikku minhwa kecewa. Aku mesti gimana hyung?” tanyaku panik

“uljima wookie~a.....minta maaflah....semoga mereka memaafkanmu”

“tapi aku takut hyung! Takut mereka tidak memaafkanku...”

“minta maaf mulai dari ummamu! Dia yang melahirkan kamu dan dia yang paling ngerti kamu. Setelah ummamu kamu minta maaf ke adikmu setelah itu baru ke appamu”

“arraseo...tapi hyung............”

“coba dulu, nanti kau kabari aku!” potong eeteuk hyung dan “tuuut tuuut tuuut” telponku diputus olehnya. Aish~~ bisa ya aku punya hyung kaya dia! Aku yang nelpon dia yang mutus! Gerutuku

----FLASHBACK END----

Haaaah aku lelah. Sebaiknya aku tidur sebentar! Ternyata berpikir itu melelahkan! Aku akna minta maaf mungkin saat makan malam.

Aku merebahkan tubuhku diatas kasur dan akhirnya aku tertidur...

-----------------------------------------------------Yoon Ah POV--------------------------------------------------------

“aku coba sekarang! Yoon Ah hwaiting! Kau pasti bisa!” ucapku menyemangati diri sendiri....yah~ aku memang harus membantu oppaku. Aku kan udah janji juga.

____Di Kamar Umma-Appa____

Tok tok tok....nggak ada jawaban

Huaaa sepi banget sih ni rumah kaya nggak ada penghuninya aja!

Tok tok tok...aku coba mengetuk lagi daaaan akhirnya dibuka juga pintu kamar ini!

“Ah~ yoonah-a ada apa?” tanya umma

“umma...apakah appa ada didalam?” tanyaku menghiraukan pertanyaannya

“ne. Waeyo? Ayo masuk!”

“appa!” sapaku

“kemari yoonah-a” perintah appa dan aku cima bisa menurutinya.

“ne. Appa..umma aku mau bicara sebentar bisa?” tanyaku pelan

“apa tentang wookie?” tanya umma dan dijawab dgn anggukkanku

“jangan bicarakan dia lagi!” bentak appa yang sepertinya masih marah sama wookie oppa...

“Appa....jebal” ucapku memohon dengan wajah memelas.

“Appa, biarkan dia bicara. Dia juga punya hak untuk bicara.” Kata umma membelaku...

Sepertinya umma sudah memaafkan oppa~ syukurlaaaah.........

“baiklah. Silahkan kau bicara” ucap appa menyerah

“apa kalian benar-benar nggak setuju sama keputusan wookie oppa?” tanyaku hati-hati dan menunduk!

“geure! Dia nggak menghargai kami sebagai orang tua! Gimana mau setuju?” jawab appa...ketus! sangat ketus ditambah tatapannya yang sangat mengerikan.

“dia nggak menghargai kami! Kerja keras kami yang membesarkan...dan meyekoahkan dia sampai sekarang supaya bisa menggantikan appa memimpin perusahaan! Bukan untuk jadi penyanyi dan meningalkan kuliahnya!” lanjut appa yang masih tersulut emosi.

“tapi appa..dia sudah berjanji akan tetap kuliah!” sanggahku

“apa kau yakin dengan itu? Apa yang selama ini yang terjadi pada artis-artis? Mereka meninggalkan pendidikan karna kesibukan mereka! Apalagi jadi penyanyi harus konser sana-sini keluar kota..bahkan keluar negri. Appa yakin itu akan terjadi padanya juga!”

“appa..wookie oppa itu orang yang pinter! Aku yakin dia bisa bagi waktu dengan baik! Dia kan kuliah disana karna beasiswa dan bisa pastiin dia nggak akan ngebiarin beasiswanya dicabut.” Sanggahku yang mulai tersulut emosi

“kenapa kamu membela kakakmu yang jelas-jelas salah? hah” bentak appa yang bukan seperti appa yang kukenal *ngertikan maksudnya?* tanpa sadar aku mulai meneteskan air mata karna aku juga belum yakin dengan oppaku sendiri. Dia masih ababil..aku takut...sangat takut apa yang appa ucapkan itu benar!

“Appa uljima! sudah yoonah~a biarkan appamu tenang dulu ya jagi..” ucap umma yang membuatku sadar dari lamunanku.

“arraseo umma. Appa umma annyeong” ucapku sambil keluar kamar mereka. Aku berlari ke kamarku dan menenggelamkan wajahku ke bantal.

Ah~ kenapa appa keras kepala sekali? Aku nggak tau harus gimana lagi untuk membantu wookie oppa. Oppa mianhe~ aku tidak bisa membantumu! Ucapku disela-sela tangisku...dan gelap.

TBC


Kritik dan sarannya ya ^^ Dont be Silent Readers ok?!